Gambar: Dok/PT Brantas Abipraya

Brantas Abipraya Membangun Bendungan Mbay Sebagai Langkah Strategis Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan

Jumat, 23 Agu 2024

PT Brantas Abipraya (Persero), sebagai perusahaan konstruksi milik negara, mengukuhkan posisinya sebagai BUMN terdepan dalam pembangunan bendungan melalui proyek Bendungan Mbay. Terletak di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini Abipraya sedang menyelesaikan tahap II dari pembangunan Bendungan Mbay yang ditargetkan rampung pada tahun 2025. Proyek ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapai kedaulatan pangan nasional yang diupayakan oleh pemerintah.

“Bendungan Mbay adalah salah satu kontribusi Brantas Abipraya dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan air dan pangan nasional. Setelah selesai, bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 kali lipat,” ungkap Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung hingga 51 juta meter kubik air, yang akan digunakan untuk menyuplai irigasi pada lahan pertanian seluas 4.200 hektare di Kabupaten Nagekeo, dengan pengembangan tambahan seluas 1.900 hektare. Ketersediaan air menjadi faktor penting dalam pembangunan di NTT, yang memiliki curah hujan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya.

Bendungan Mbay, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, direncanakan untuk menghasilkan air baku sebesar 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi bagi 5.928 hektare lahan pertanian. Dalam proses pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya diberikan kepercayaan untuk melaksanakan Paket II, yang mencakup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal dan Elektrikal.

Dengan kapasitas tampung mencapai 51,74 juta m3, Bendungan Mbay direncanakan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga seluas 6.100 hektare.

Bendungan ini dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang dan terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Selain itu, bendungan ini juga memberikan manfaat tambahan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 m3/detik.

Selain memberikan manfaat tambahan bagi wilayah sekitar bendungan yang dibangun oleh Brantas Abipraya, proyek infrastruktur sumber daya air yang sedang dilaksanakan dan telah diselesaikan ini merupakan solusi terhadap tantangan perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Seperti yang telah diketahui, kondisi ini menyebabkan terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan serta curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan banjir.

"Pembangunan bendungan sangatlah krusial, dan ini merupakan bukti bahwa Brantas Abipraya selalu berkomitmen untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur sumber daya air guna mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan, kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mempermudah akses masyarakat sekitar terhadap air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," tutup Toha.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar