Seiring dengan kemajuan teknologi dalam era industri 4.0, sektor manufaktur di Indonesia terus berupaya untuk memanfaatkan peralatan canggih guna meningkatkan produktivitas dan daya saing di tingkat global. Upaya ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang terampil untuk mendukung percepatan transformasi digital. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian berperan aktif dalam pengembangan SDM industri yang kompeten dan memahami teknologi modern. Inisiatif ini dilaksanakan melalui berbagai unit pendidikan vokasi yang dikelola oleh Kemenperin, yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. “Untuk memenuhi kebutuhan SDM industri yang handal, kami telah menyiapkan infrastruktur dan fasilitas melalui 13 institusi pendidikan tinggi vokasi, sembilan SMK, dan tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang memiliki spesialisasi dan kompetensi tertentu untuk memberikan pelatihan keterampilan secara mendalam,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (17/9). Bukti konkret bahwa siswa vokasi Kemenperin mampu menguasai teknologi industri 4.0 terlihat dari prestasi dua siswa SMK-SMTI Pontianak, yaitu Fikri Haykal Fahreza dan Muhammad Chairil Fathir Pahlevi, yang berhasil mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi internasional, World Skills Competition (WSC) 2024 di Lyon, Prancis. Keduanya berpartisipasi dalam kompetisi di bidang industri 4.0 yang berlangsung pada 10-15 September 2024. Salah satu kompetisi terbesar di dunia ini diikuti oleh 1.400 peserta dari 59 jenis keahlian yang dilombakan, serta terdapat tiga pameran. Mereka merupakan satu-satunya wakil dan yang pertama kali mewakili Indonesia dalam kompetisi ini. Keduanya berasal dari unit pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian, demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan. SMK-SMTI Pontianak juga telah menerapkan sistem pembelajaran vokasi ganda yang terhubung dan sesuai dengan kebutuhan industri, serta kurikulum berbasis 4.0 untuk menghadapi tantangan zaman saat ini dan di masa mendatang. Partisipasi Indonesia dalam ajang WSC berada di bawah koordinasi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk kategori lomba industri 4.0, seleksi dan rekomendasi perwakilan dilakukan oleh FESTO sebagai mitra perusahaan WSC dengan persetujuan Puspresnas. “Dari hasil seleksi tersebut, dua siswa SMK-SMTI Pontianak terpilih untuk mengikuti WSC 2024 dalam kategori lomba tersebut. BPSDMI dan PT. FESTO bekerja sama dalam mempersiapkan para kompetitor agar siap mencetak sejarah melalui Training Camp yang mencakup serangkaian workshop teknis selama kurang lebih 5-6 bulan,” jelas Masrokhan. Kepala BPSDMI juga menambahkan bahwa partisipasi dalam ajang WSC ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Kemenperin dalam mempercepat penerapan program Making Indonesia 4.0. “Kami memberikan penghargaan kepada Fikri dan Fathir serta mendoakan yang terbaik untuk mereka. Semoga usaha dan kerja keras yang telah dilakukan membuahkan hasil yang luar biasa,” tutup Masrokhan. Fathir mengungkapkan bahwa kebiasaan yang ia jalani semasa kecil berperan penting dalam membentuk motivasi dan keterampilan yang dimilikinya saat ini. "Sejak kecil, saya sering menemani ayah saat bermain dengan alat-alat teknik dan mendengarkan cerita tentang proyek-proyek yang ia kerjakan," ujarnya. Di sisi lain, Fikri mengucapkan terima kasih kepada orangtuanya yang telah memberikan dukungan penuh dalam partisipasinya di ajang WSC 2024. "Saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik," katanya. SMK-SMTI Pontianak menawarkan empat program keahlian, yaitu Teknik Kimia Industri, Teknik Pemesinan, Analis Pengujian Laboratorium, dan Teknik Otomasi Industri. Siswa-siswi di SMK-SMTI Pontianak dilatih agar siap memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Selain fokus pada kesiapan kerja, sekolah ini juga mendorong siswanya untuk meraih prestasi. Baru-baru ini, tiga lulusan SMK-SMTI Pontianak berhasil meraih beasiswa penuh Guanxi Government Scholarship for ASEAN Students di Liuzhou Polytechnic University. Ketiga lulusan tersebut adalah Ryo Carnavaro, Dion Justin Julian, dan Lenny Mulanur Putri.
404
BP3OKP mengawasi pelaksanaan pendidikan gratis di Kota Sorong
UI dan BPKH berupaya meningkatkan mutu pendidikan demi kesejahteraan umat