Dok.DDJP

Awali Pengajaran Prinsip-Prinsip Pendidikan Pancasila

Kamis, 14 Nov 2024

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun buku panduan Pendidikan Pancasila yang terdiri dari 30 persen teori dan 70 persen praktik. Buku ini menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

"Oleh karena itu, seharusnya buku ini segera dijadikan pelajaran wajib pada tahun ajaran baru ini," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto, pada Selasa (12/11).

Politisi perempuan yang dikenal dengan nama Tina Toon menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan kebijakan Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib. 

Dia juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut harus diterapkan secara berkelanjutan. 

Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu melaksanakan pelatihan serta pengembangan profesional untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Pendidikan Pancasila. 

“Metode pembelajaran yang digunakan haruslah efektif, kontekstual, kolaboratif, dan praktis,” tambahnya. 

Menurut politisi dari PDI Perjuangan ini, Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan mengenai sejarah dan filosofi dasar negara, tetapi juga pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. 

Dengan penerapan Pendidikan Pancasila yang menyeluruh, Tina Toon menegaskan bahwa siswa akan mampu menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

“Dengan demikian, karakter bangsa yang kuat dan berintegritas akan terbentuk,” tuturnya.

Perluasan Materi Pembelajaran

Di sisi lain, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian, menyatakan bahwa pengembangan materi pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan konteks yang lebih baik sangatlah penting. 

“Materi dan aktivitas pembelajaran harus disesuaikan dengan keadaan sosial, budaya, dan lingkungan para siswa,” ungkapnya.

Sebagai contoh, menurut Justin, siswa diajak untuk memahami pentingnya kerja sama, diskusi kelompok, permainan peran, kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, serta aktivitas sosial lainnya.

Dia juga menambahkan bahwa sosialisasi mengenai pentingnya Pendidikan Pancasila perlu dilakukan secara luas kepada siswa, guru, dan masyarakat, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.

Justin berpendapat bahwa mengintegrasikan Pancasila ke dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran wajib adalah langkah yang sangat krusial.

“Namun, tanggung jawab ini tidak hanya terletak pada institusi pendidikan, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat,” tutup Justin.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar