ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Dhemas Reviyanto

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Infrastruktur Mencapai Rp282,9 Triliun

Jumat, 22 Nov 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa realisasi anggaran infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp282,9 triliun hingga 31 Oktober 2024.

“Daya saing yang tinggi adalah salah satu faktor penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Oleh karena itu, APBN #UangKita sepenuhnya mendukung peningkatan daya saing melalui realisasi anggaran infrastruktur yang telah mencapai Rp282,9 triliun hingga akhir Oktober 2024,” ungkap Sri Mulyani melalui akun Instagram resmi @smindrawati, sebagaimana dikutip di Jakarta pada hari Jumat.

Realisasi tersebut setara dengan 66,8 persen dari total pagu anggaran yang berjumlah Rp422,7 triliun. Dari segi pertumbuhan, realisasi anggaran infrastruktur per Oktober menunjukkan peningkatan sebesar 17,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sebesar Rp160,6 triliun dari anggaran tersebut dialokasikan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L). Beberapa contoh penggunaan anggaran infrastruktur meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan senilai Rp37,1 triliun, pembangunan jembatan Rp5,4 triliun, sistem penyediaan air minum (SPAM) Rp3,7 triliun, serta pembangunan rumah susun Rp5,2 triliun.

Pembangunan rel kereta api dialokasikan anggaran sebesar Rp1,4 triliun, sedangkan untuk bandara sebesar Rp2,3 triliun, dan pelabuhan laut sebesar Rp3,9 triliun. Konstruksi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang mendapatkan anggaran Rp1,8 triliun, sementara operasional dan pemeliharaan BTS 4G di 2.806 lokasi dialokasikan Rp1,7 triliun. Akses internet di 11.604 lokasi memperoleh anggaran sebesar Rp500 miliar, kapasitas satelit 22 Gbps sebesar Rp1,2 triliun, dan 43 unit Palapa Ring mendapatkan alokasi Rp2 triliun.

Selain itu, anggaran juga disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp72,8 triliun, yang di antaranya digunakan untuk rekonstruksi, pembangunan, dan rehabilitasi jalan dengan nilai Rp5,16 triliun serta pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp17,5 triliun.

Anggaran tersebut juga mencakup berbagai pembiayaan, termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 165.880 unit rumah dengan total Rp13,7 triliun.

Terdapat pula penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Hutama Karya sebesar Rp18,6 triliun dan pendanaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp7,5 triliun untuk 126 Proyek Strategis Nasional (PSN).


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar