Foto: TEMPO/Imam Sukamto

Alasan Prabowo Tidak Menghentikan Proyek-proyek Infrastruktur

Sabtu, 18 Jan 2025

Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan terkait isu yang beredar mengenai rencananya untuk menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Ia menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menghentikan proyek-proyek tersebut. Menurutnya, proyek-proyek itu akan diserahkan kepada perusahaan swasta.

"Saya tegaskan, tidak ada yang benar mengenai penghentian proyek infrastruktur. Sebagian besar infrastruktur akan saya serahkan kepada pihak swasta untuk dikelola," ujar Prabowo dalam acara Munas Konsolidasi Persatuan Kadin yang berlangsung di Hotel The Ritz Carlton Jakarta, pada Kamis, 16 Januari 2025.

Kepala negara juga menyatakan bahwa perusahaan swasta akan diberikan peran yang lebih signifikan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur. Ketua Umum Partai Gerindra berpendapat bahwa sektor swasta memiliki efisiensi, inovasi, dan pengalaman yang lebih baik dalam menangani proyek infrastruktur.

Nantinya, saya akan menyerahkan pengelolaan jalan tol, pelabuhan, dan bandara kepada pihak swasta, ujar mantan Menteri Pertahanan tersebut.

Desus mengenai permintaan Prabowo untuk menghentikan pembangunan proyek infrastruktur muncul pada pertengahan Desember 2024. Isu ini mencuat setelah pernyataan Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, yang menyatakan bahwa pembangunan jalan tol baru akan dipertimbangkan dengan memperhatikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

“Presiden Prabowo pada waktu itu memberikan instruksi untuk menghentikan beberapa proyek besar. Proyek tol juga terkena dampak, namun yang akan kita tahan terlebih dahulu adalah proyek-proyek yang belum dimulai,” jelas Sony dalam sebuah acara di Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2024.

Pada saat itu, Tempo melaporkan bahwa Prabowo telah mengambil langkah penting terkait kebijakan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu keputusan terbarunya adalah penundaan sementara pembangunan proyek jalan tol baru, khususnya untuk proyek-proyek yang belum memasuki tahap pelaksanaan.

“Langkah ini bertujuan untuk menjaga kekuatan dan stabilitas APBN tahun 2025, yang menjadi prioritas utama dalam pengelolaan keuangan negara,” tulis Tempo.

Meskipun banyak proyek jalan tol baru dihentikan, beberapa proyek tetap akan dilanjutkan karena telah mencapai tahap penting dalam proses pengembangannya. Proyek yang akan tetap dilanjutkan antara lain Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), serta Tol Yogyakarta-Bawen.

Proyek-proyek yang baru memasuki tahap evaluasi, seperti Tol Puncak dan Tol Kulonprogo-Cilacap, akan mengalami penundaan sementara. Sebagai contoh, proyek Tol Kulonprogo-Cilacap dihentikan karena pembangunan jalan tol dari Yogyakarta menuju Kulonprogo belum rampung.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra, menegaskan bahwa tidak ada penghentian proyek jalan tol di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. Rachman menjelaskan bahwa proyek jalan tol yang telah dikontrak maupun yang masih dalam proses lelang akan tetap dilanjutkan.

“Proyek yang berada dalam tahap persiapan dan kajian akan terus dilanjutkan,” ungkap Rachman saat ditemui di Auditorium Kementerian PU pada Kamis, 19 Desember 2024. Pernyataan ini sekaligus membantah isu mengenai penghentian proyek jalan tol baru yang sebelumnya disampaikan oleh Sony.

Setelah hasil kajian selesai, Rachman menyatakan bahwa kementeriannya akan melaporkan hasil tersebut kepada Presiden Prabowo. Selanjutnya, keputusan untuk melanjutkan proyek tersebut akan diambil oleh kepala negara. Namun, ia memastikan bahwa proyek yang didanai oleh pihak swasta melalui investasi akan terus berlanjut.

Rachman menyatakan bahwa Prabowo akan mempertimbangkan kapasitas fiskal sehubungan dengan kelanjutan proyek tol baru yang saat ini masih dalam tahap evaluasi. Selain itu, pemerintah sedang menjalankan beberapa program prioritas, termasuk ketahanan pangan dan energi. Oleh karena itu, infrastruktur yang akan dibangun harus mampu mendukung program-program prioritas tersebut.

"Alokasi (APBN) kami memang akan difokuskan pada ketahanan pangan dan energi. Jika proyek tol dapat mendukung kedua aspek tersebut, maka kemungkinan besar akan dilanjutkan," tambah Rachman.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar