Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) telah menetapkan tiga tujuan utama dalam pengembangan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subinato. Pertama, ditargetkan nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah 6, pengurangan tingkat kemiskinan hingga mencapai 0 persen, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun. Menteri PU Dody Hanggodo menyebut inisiatif ini sebagai PU608. Dody menjelaskan bahwa terdapat beberapa program prioritas yang direncanakan untuk tahun 2025. Di antara program tersebut adalah pembangunan bendungan dan revitalisasi danau, pengembangan serta revitalisasi jaringan irigasi dan rawa, operasi dan pemeliharaan infrastruktur yang berkaitan dengan ketahanan pangan, serta pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi air tanah. “Kementerian PU juga mendukung program makan bergizi gratis (MBG) melalui penyediaan infrastruktur ketahanan pangan, memastikan konektivitas logistik, serta menjamin ketersediaan infrastruktur air minum dan sanitasi yang layak,” ungkap Dody dalam rapat koordinasi Kementerian PU pada Rabu, 22 Januari 2025. Selain itu, Kementerian PU akan melakukan revitalisasi madrasah yang tersebar di seluruh provinsi dan membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang mencakup pembangunan pengaman pantai di pesisir Teluk Jakarta. Dody menambahkan bahwa proyek ini terintegrasi dengan penanganan sanitasi melalui Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) dan penyediaan air bersih melalui SPAM Regional Karian-Serpong dan SPAM Regional Jatiluhur I. Program lain yang dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan pengelolaan sumber daya air. Dody menargetkan kapasitas tamping sebesar 63,54 meter kubik per kapita dan efisiensi penggunaan air irigasi mencapai US$ 0,45 per meter kubik. Selain itu, pembangunan jaringan jalan dan jembatan ditargetkan agar waktu tempuh lintas utama jaringan jalan nasional mencapai 1,7 jam per 100 kilometer. Peningkatan pelayanan dasar dalam keciptakaryaan juga ditargetkan, dengan 30 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi yang aman, 38 persen timbunan sampah terolah di fasilitas pengolahan, serta 51,36 persen rumah tangga perkotaan mendapatkan akses air siap minum melalui perpipaan. Lebih lanjut, Dody menjelaskan bahwa terdapat beberapa langkah strategis yang direncanakan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2025. Strategi tersebut mencakup percepatan dalam membuka blokir. Selanjutnya, kolaborasi dan sinkronisasi lintas sektor akan dilakukan untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Strategi ketiga adalah mempercepat program kerakyatan. Keempat, mendorong pembiayaan kreatif untuk infrastruktur. Kelima, memperkuat infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim, dan terakhir, menghilangkan segala bentuk kebocoran, penggelembungan anggaran, memberantas korupsi, serta melakukan efisiensi dalam pelaksanaan anggaran. “Saya ingin menegaskan komitmen sebagai penyelenggara infrastruktur untuk menyediakan infrastruktur yang tepat sasaran, tepat waktu, tepat mutu, tepat guna, dan tepat biaya. Mari kita laksanakan amanah untuk membangun infrastruktur dengan mengedepankan kreativitas, efektivitas, efisiensi, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam penggunaan anggaran,” ujar Dody.
404