Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor terus berupaya untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) di wilayahnya dengan mengoptimalkan berbagai program pendidikan. Salah satu inisiatif yang diambil adalah melalui Program Kejar Paket, serta mengintegrasikan proses pencatatan dan verifikasi data penduduk. Terdapat tiga variabel utama yang memengaruhi rata-rata lama sekolah, di antaranya adalah pencatatan data pendidikan yang terdapat dalam dokumen kependudukan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kemitraan dengan pesantren, baik yang bersifat modern maupun Salafi. Dalam beberapa tahun terakhir, pesantren Salafi yang memiliki karakteristik khusus dalam kurikulum, metode pembelajaran, dan peraturan yang diterapkan, telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan bahwa santri mereka dapat mengikuti Program Kejar Paket, sehingga mereka dapat memperoleh ijazah yang setara dengan pendidikan formal. Meskipun banyak peserta Program Kejar Paket telah berhasil lulus dan mendapatkan ijazah, masih terdapat kendala terkait pencatatan data yang belum diperbarui dalam sistem kependudukan. Ketidaksesuaian antara data pendidikan yang aktual dan data dalam catatan kependudukan telah terjadi, yang pada akhirnya memengaruhi perhitungan rata-rata lama sekolah. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) telah merumuskan nota kesepahaman (MoU) yang memungkinkan pencatatan otomatis ijazah Kejar Paket dalam data kependudukan. "Dengan langkah ini, data pendidikan yang tercatat dapat menjadi lebih akurat, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)," ungkap Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, pada hari Minggu (2/2/2025). Selain itu, Program Kejar Paket juga memberikan kesempatan bagi masyarakat berusia di atas 15 tahun yang sebelumnya terhambat oleh faktor ekonomi atau kesibukan lainnya untuk melanjutkan pendidikan. Menurut Bachril, program ini disalurkan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di seluruh kabupaten, dengan jadwal yang fleksibel agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari peserta, seperti berkebun atau bertani. Tentunya, peningkatan hasil dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor, terutama dengan Disdukcapil dan Kementerian Agama, agar dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dalam waktu dekat. Dengan adanya pembaruan data yang lebih terintegrasi, optimalisasi peningkatan RLS dapat dicapai, ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa secara keseluruhan, upaya untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor telah melibatkan berbagai sektor dan instansi terkait yang berkolaborasi untuk mengatasi tantangan yang ada serta memberikan akses pendidikan yang lebih luas kepada masyarakat.
404