Pertamina, Hyundai, Dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Mengembangkan Proyek Energi Hidrogen

Rabu, 16 Apr 2025

PT Pertamina (Persero), Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem waste-to-hydrogen (W2H) di Bandung, Jawa Barat. Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi produksi hidrogen rendah karbon yang berasal dari tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sarimukti. 

Biomethane yang dihasilkan di TPA Sarimukti akan diangkut dan diolah menjadi hidrogen di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, menggunakan fasilitas Stasiun CNG milik Pertamina. Proyek ini ditargetkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2027. A. Salyadi D Saputra, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Baru Pertamina, mengungkapkan bahwa hidrogen bersih yang dihasilkan dari biogas di TPA Sarimukti, yang terletak dekat Bandung, Jawa Barat, akan diproses di Stasiun CNG.

"Bersama dengan Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pertamina akan mengembangkan proyek percontohan ini melalui kolaborasi yang solid. Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mencapai kemandirian energi dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Salyadi dalam pernyataan resmi pada Selasa (15/4/2025).

Kerjasama ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam mempercepat transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih awal, sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk mengembangkan teknologi bisnis yang rendah karbon.

Hyundai Motor Group akan mempercepat langkah ini dengan memperkenalkan teknologi modular reforming dan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Selain itu, Hyundai juga berencana untuk mengembangkan kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Sumasna, menekankan bahwa pengelolaan sampah adalah salah satu isu lingkungan yang krusial di Jawa Barat. Ia berharap proyek Waste-to-Hydrogen yang melibatkan Pertamina dan Hyundai Motors dapat menjadi solusi yang efektif.

"Melalui kolaborasi Waste-to-Hydrogen antara Hyundai Motors Group, Pertamina, dan Provinsi Jawa Barat, kami berharap dapat mengatasi masalah lingkungan yang berkaitan dengan metana, sekaligus memanfaatkan potensi yang ada. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diimplementasikan dengan baik di Jawa Barat dan menjadi model bagi provinsi, kota, dan kabupaten lain yang menghadapi tantangan pengelolaan sampah serupa," ungkap Sumasna.

Sebagai bagian dari kerjasama untuk membangun ekosistem waste-to-hydrogen, Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan proyek-proyek yang fokus pada pengurangan emisi, konversi sampah menjadi energi, serta pengembangan ekosistem mobilitas berbasis hidrogen. Inisiatif ini juga sejalan dengan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Indonesia.

Dalam jangka panjang, proyek-proyek ini memiliki potensi untuk memasuki pasar hidrogen, yang sejalan dengan upaya berkelanjutan Pertamina dalam mendorong penggunaan energi bersih dan keberlanjutan

Diharapkan, perkembangan ekosistem hidrogen di Indonesia dapat dipercepat melalui kolaborasi ini, dengan target proyek mulai beroperasi pada tahun 2029.

Tiga subholding Pertamina akan berperan dalam pelaksanaan proyek ini, yaitu Pertamina Power Indonesia, PGN, dan Pertamina Patra Niaga, yang masing-masing akan memberikan kontribusi sesuai dengan sektor bisnis utama mereka.

Sebagai informasi, kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Proyek I Divisi Pengembangan Bisnis Pertamina, Kepala Divisi Bisnis Hidrogen Global Hyundai Motor Group, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit and Convention yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada 15 April 2025.

Acara penandatanganan ini juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, serta Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar