Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai USD 9,8 miliar yang telah disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun LG Energy Solution memutuskan untuk mundur dari sebagian proyek yang termasuk dalam skema "Indonesia Grand Package". Proyek ini mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai. Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa secara keseluruhan proyek tidak mengalami perubahan mendasar, melainkan hanya penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture. Secara konseptual, tidak ada perubahan dalam pembangunan Grand Package ini. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan. Satu-satunya perubahan terjadi pada tingkat investor, di mana LG tidak lagi terlibat dalam JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan posisinya telah diambil alih oleh mitra strategis dari Tiongkok, LG Energy Solution , bersama dengan BUMN kita," kata menteri asal Papua dalam keterangan resmi pada Selasa (22/4/2025). Bahlil juga menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai dampak ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi global terhadap kelangsungan proyek. "Kami ingin menegaskan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh dinamika global seperti perang atau ketidakpastian ekonomi. Investasi hampir USD 8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan. Groundbreaking untuk tahap lanjutan direncanakan akan dilakukan tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi seperti yang mungkin dikhawatirkan masyarakat," jelas Bahlil. Secara keseluruhan, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesinambungan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik. "Perubahan investor adalah hal yang biasa dalam proyek berskala besar. Yang terpenting bagi kami adalah semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah akan memastikan proses transisi berjalan dengan baik. Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami awasi hingga selesai sesuai target. Tujuan awal untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia tetap tidak berubah," tutup Bahlil. Pemerintah, melalui kolaborasi antar sektor antara Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Satuan Tugas Hilirisasi, tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa semua proyek dalam Grand Package dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Inisiatif ini merupakan bagian penting dari strategi hilirisasi industri nikel dan transisi energi nasional menuju ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif di tingkat global.
404
Pemerintah Menjamin Proyek Investasi Baterai EV Akan Terus Berlanjut
Waspada! Chatib Basri Mengingatkan Potensi Terulangnya Depresi Besar