Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengungkapkan bahwa sistem PPDB zonasi tidak efektif dalam menangani masalah kekurangan sekolah saat ini. Ia menyadari bahwa jumlah siswa tidak sebanding dengan kapasitas sekolah. Dede juga menyoroti adanya sekolah favorit yang menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menyediakan kualitas guru dan fasilitas pendidikan yang memadai. Menurutnya, penerimaan siswa di sekolah favorit dengan nilai pun masih dianggap tidak adil, sehingga perlu merumuskan formula baru untuk sistem penerimaan. Dia menjelaskan bahwa masih banyak orang yang ingin masuk ke sekolah-sekolah favorit meskipun sudah ada zonasi, namun kenyataannya sekolah favorit masih tetap menjadi pilihan utama bagi siswa dan orang tua siswa. Padahal, harapannya adalah dengan sistem PPDB dan zonasi ini, sekolah-sekolah lain akan ditingkatkan kualitasnya sehingga sejajar dengan sekolah favorit tersebut, sehingga sekolah lain juga akan menjadi pilihan bagi siswa," jelas Dede. PPDB dengan konsep zonasi selama 8 tahun terakhir dianggap oleh banyak pihak sebagai konsep yang gagal, dan hal ini menjadi topik pembicaraan dalam Dialektika Demokrasi dengan tema 'Mencari Solusi Menuju PPDB yang Transparan dan Efektif.' Turut hadir sebagai pembicara lainnya adalah Pengamat Pendidikan Asep Sapaat, Praktisi Media Friederich Batari, dan Asep Subagyo.
404
BP3OKP mengawasi pelaksanaan pendidikan gratis di Kota Sorong
UI dan BPKH berupaya meningkatkan mutu pendidikan demi kesejahteraan umat